"oh dia" kataku, "Kan kaka sudah pernah bialng ke kamu, jangan main sama dia terlalu sering, boleh si kalo nyapa, tapi jangan terlalu deket sama dia". Dia hanya diam dan menatap ku dengan tatapan minta maaf. "Tapi dia kasian ka.." ucapnya. "Aku main sama dia ngapapa ya ka.." ucapnya lagi.
aku hanya dapat terluluh karena dia yang memintanya dengan sangat tulus. "hmm, iya deh, tapi jangan terlalu sering". "Iya kaa"ucapnya.
"Yaudah, kamu mandi gih" ucapku, "nga ah, mau main dulu", Ucapnya sambil berlari keluar. Entah mengapa perasaanku tidak enak. Tapi kubiarkan dia bermain di luar, mungkin dia juga lelah dari tadi hanya berada di rumah, Hari pun juga hampir malam, maknya sebelum malam ku biarkan dia bermain. aku bosan, lalu mengambil handphone ku dan bermain, sambil menghilangkan rasa cemas ku yang tiba tiba datang.
aku yang terlarut dalam games yang ku mainkan ini pun tibva tiba tersadar. aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 06.45, akupun berpikir untuk mencari Sarah dan mengajaknya pulang.
namun sudah 15 menit aku mengitari kompek dan belum menemukannya. Rasa panik yang sebelumnya hilang pun datang lagi dengam rasa yang lebih besar. Aku panik dan berntanya pada tetangga tetangga sekitarku. Hampir semuanya aku tanya , Komplekku memang kecil, dan sudah 15 menit lebih aku mencarinya dan menanyakan tetangga tetangga, tanpa terkecua-
Aku terdiam menatap Dinda, anak yang tadi di ceritakan Sarah, hanya rumah mereka yang belun aku tanyakan. Akupun berpikir untuk menanyakan dimana sarah kepadaya, tetapi dia hanya menatapku dengan tatapan kosong. Tatapannya membuatku bergedik ngeri, namun aku masih terdiam menunggunya nya menjawab pertanyaan ku. aku bernyanya untuk ketiga kalinya kepadanya namun hasilnya nihil sampai dia menjawabku, namun tidak menatapku. "Dibawa sama wewe gombel" katanya. Aku terdiam, wewe gombel adalah cerita yang tadi diceritakan Sarah.
Aku hanya dapat terdiam, aku tidak dapat percaya namun aku takut.
-Dinda
-Dinda
Untuk episode 2 klik disini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar